Friday, May 27, 2011

uwais al-qarni

Pada zaman Nabi Muhammad SAW, ada seorang pemuda bermata biru,

rambutnya merah, pundaknya lapang panjang, berpenampilan cukup tampan,

kulitnya kemerah-merahan, dagunya menempel di dada selalu melihat pada

tempat sujudnya, tangan kanannya menumpang pada tangan kirinya, ahli

membaca al-Quran dan menangis, pakaiannya hanya dua helai sudah kusut

yang satu untuk penutup badan dan yang satunya untuk selendangan,

tiada orang yang menghiraukan, tak dikenal oleh penduduk bumi akan

tetapi sangat terkenal di langit.

Pada hari kiamat nantiDia, jika bersumpah demi Allah pasti terkabul.

ketika semua ahli ibadah dipanggil disuruh masuk surga, dia justru

dipanggil agar berhenti dahulu dan disuruh memberi syafa'at, ternyata

Allah memberi izin dia untuk memberi syafa'at sejumlah qobilah Robi'ah

dan qobilah Mudhor, semua dimasukkan surga tak ada yang ketinggalan

Ia tak dikenal banyak orangDia adalah "Uwais al-Qarni".kerananya.

dan juga miskin, banyak orang suka menertawakan, mengolok-olok, dan

menuduhnya sebagai tukang membujuk, tukang mencuri serta berbagai

macam umpatan dan penghinaan yang lain.

Seorang fuqoha 'negeri Kuffah, kerana ingin duduk dengannya,

memberinya hadiah dua helai pakaian, tapi tak berhasil dengan baik,

kerana hadiah pakaian tadi diterima lalu dikembalikan lagi olehnya

seraya berkata: "Aku bimbang, nanti sebagian orang menuduh aku, dari

mana kamu dapatkan pakaian itu, kalau tidak dari membujuk pasti dari

mencuri ".

Pemuda dari Yaman ini telah lama menjadi yatim, tak punya sanak famili

Hanyakecuali hanya ibunya yang telah tua renta dan lumpuh.

Untuk mencukupi kehidupannyapenglihatan kabur yang masih tersisa.

Upah yangsehari-hari, Uwais bekerja sebagai penggembala kambing.

diterimanya hanya cukup untuk sekedar menopang kesehariannya bersama

Sang ibu, bila ada kelebihan, ia pergunakan untuk membantu tetangganya

yang hidup miskin dan serba kekurangan seperti keadaannya.

Kesibukannya sebagai penggembala domba dan merawat ibunya yang lumpuh

dan buta, tidak mempengaruhi kegigihan ibadahnya, ia tetap melakukan

puasa di siang hari dan bermunajat di malam harinya.

Uwais al-Qarni telah memeluk Islam pada masa negeri Yaman mendengar

yang telah mengetuk pintu hati mereka untukseruan Nabi Muhammad SAW.

menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa, yang tak ada sekutu bagi-Nya.

Islam mendidik setiap pemeluknya agar berakhlak luhur.

Peraturan-peraturan yang terdapat di dalamnya sangat menarik hati

Uwais, sehingga setelah seruan Islam datang di negeri Yaman, ia akan

memeluknya, karena selama ini hati Uwais selalu merindukan datangnya

Banyak tetangganya yang telah memeluk Islam, pergi kekebenaran.

Madinah untuk mendengarkan ajaran Nabi Muhammad SAW secara langsung.

Sekembalinya di Yaman, mereka mengemas rumah tangga mereka dengan

cara kehidupan Islam.

Alangkah sedihnya hati Uwais setiap melihat tetangganya yang baru

Mereka itu telah "bertamu dan bertemu" dengandatang dari Madinah.

kekasih Allah penghulu para Nabi, sedang ia sendiri belum.

Kecintaannya kepada Rasulullah menumbuhkan kerinduan yang kuat untuk

bertemu dengan sang kekasih, tapi apalah daya ia tak punya bekal yang

cukup untuk ke Madinah, dan yang lebih ia beratkan adalah sang ibu

yang jika ia pergi, tak ada yang merawatnya.

Di ceritakan ketika terjadi perang Uhud Rasulullah SAW mendapat cedera

Kabar inidan giginya patah karena dilempari batu oleh musuh-musuhnya.

Ia akan memukul giginya dengan batuakhirnya terdengar oleh Uwais.

Hal tersebut dilakukan sebagai bukti kecintaannya kepadahingga patah.

Hari berganti danbeliau SAW, sekalipun ia belum pernah melihatnya.

musim berlalu, dan kerinduan yang tak terbendung membuat hasrat untuk

Uwais merenungkan diri dan bertanyabertemu tak dapat dipendam lagi.

dalam hati, bilakah ia dapat menziarahi Nabinya dan memandang wajah

Tapi, bukankah ia mempunyai ibu yang sangatbeliau dari dekat?

memerlukan perawatannya dan tak tega ditingalkan sendiri, hatinya

selalu gelisah siang dan malam menahan kerinduan untuk berjumpa.

Akhirnya, pada suatu hari Uwais mendekati ibunya, mengeluarkan isi

hatinya dan memohon izin kepada ibunya agar diperkenankan pergi

Sang ibu, walaupun telah uzur, merasamenziarahi Nabi SAW di Madinah.

Beliau memaklumi perasaanterharu ketika mendengar permohonan anaknya.

temuilah Nabi diUwais, dan berkata: "Pergilah wahai anakku!

Dan bila telah berjumpa, segeralah engkau kembali pulang ".rumahnya.

Dengan rasa gembira ia berkemas untuk berangkat dan tak lupa

menyiapkan keperluan ibunya yang akan ditinggalkan serta berpesan

kepada tetangganya agar dapat menemani ibunya selama ia pergi.

Sesudah berpamitan sambil menciumi sang ibu, berangkatlah Uwais menuju

Madinah yang berjarak kurang lebih empat ratus kilometer dari Yaman.

Medan yang begitu ganas dilaluinya, tak peduli penyamun gurun pasir,

bukit yang curam, gurun pasir yang luas yang boleh menyesatkan dan

begitu panas di siang hari, serta begitu dingin di malam hari,

semuanya dilalui demi bertemu dan dapat memandang sepuas-puasnya paras

Tibalah Uwais al-Qarnibaginda Nabi SAW yang selama ini dirindukannya.

Segera ia menuju ke rumah Nabi SAW, diketuknya pintudi kota Madinah.

Keluarlah sayyidatina 'Aisyahrumah itu sambil mengucapkan salam.

Segera saja Uwais menanyakan Nabira, sambil menjawab salam Uwais.

Namun ternyata beliau SAW tidak berada diyang ingin dijumpainya.

Betapa kecewa hati sangrumah melainkan berada di medan perang.

perindu, dari jauh ingin berjumpa tetapi yang dirindukannya tak berada

Dalam hatinya bergolak perasaan ingin menunggu kedatangandi rumah.

SedangkanTapi, kapankah beliau pulang?Nabi SAW dari medan perang.

masih terngiang di telinga mesej ibunya yang sudah tua dan

sakit-sakitan itu, agar ia cepat pulang ke Yaman, "Engkau harus lekas

Kerana ketaatan kepada ibunya, pesan ibunya tersebut telahpulang ".

mengalahkan suara hati dan kemauannya untuk menunggu dan berjumpa

Ia akhirnya dengan terpaksa mohon pamit kepadadengan Nabi SAW.

Dia hanyaSayyidatina 'Aisyah ra untuk segera pulang ke negerinya.

menitipkan salamnya untuk Nabi SAW dan melangkah pulang dengan

perasaan haru.

Sepulangnya dari perang, Nabi SAW langsung menanyakan tentang

Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahawakedatangan orang yang mencarinya.

Ia adalah penghuniUwais al-Qarni adalah anak yang taat kepada ibunya.

Mendengar perkataan bagindalangit (sangat terkenal di langit).

Rasulullah SAW, Sayyidatina 'Aisyah ra dan para sahabatnya tertegun.

Menurut maklumat Sayyidatina 'Aisyah ra, memang benar ada yang

mencari Nabi SAW dan segera pulang kembali ke Yaman, karena ibunya

sudah tua dan sakit-sakitan sehingga ia tidak boleh meninggalkan

Rasulullah SAW bersabda: "Kalau kamu inginibunya terlalu lama.

berjumpa dengan dia (Uwais al-Qarni), perhatikanlah, ia mempunyai

tanda putih di tengah-tengah telapak tangannya. "Sesudah itu beliau

SAW, memandang kepada sayyidina Ali kw dan sayyidina Umar ra dan

bersabda: "Suatu ketika, apabila kamu bertemu dengan dia, mintalah

do'a dan istighfarnya, dia adalah penghuni langit dan bukan penghuni

bumi ".

Tahun terus berjalan, dan tak lama kemudian Nabi SAW wafat, hingga

kekhalifahan sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq ra telah di estafetkan

Khalifah Umar ra Suatu ketika, khalifah Umar teringat akan sabda

Beliau akantentang Uwais al-Qarni, sang penghuni langit.Nabi SAW.

Sejakmengingatkan kepada sayyidina Ali kw untuk mencarinya bersama.

itu, setiap ada kafilah yang datang dari Yaman, beliau berdua selalu

menanyakan tentang Uwais al-Qorni, apakah ia turut bersama mereka.

Diantara kafilah-kafilah itu ada yang merasa heran, apakah sebenarnya

Rombonganyang terjadi sampai-sampai ia dicari oleh beliau berdua.

kafilah dari Yaman menuju Syam silih berganti, membawa barang dagangan

mereka.

Suatu ketika, Uwais al-Qorni turut bersama rombongan kafilah menuju

Melihat ada rombongan kafilah yang datang dari Yaman,bandar Madinah.

akan khalifah Umar ra dan sayyidina Ali kw mendatangi mereka dan

Rombongan itu mengatakanmenanyakan apakah Uwais turut bersama mereka.

bahawa ia ada bersama mereka dan sedang menjaga unta-unta mereka di

Mendengar jawapan itu, beliau berdua bergegas pergisempadan bandar.

Sesampainya di kemah tempat Uwais berada,menemui Uwais al-Qorni.

Namun rupanyaKhalifah Umar ra dan sayyidina Ali kw memberi salam.

Setelah menamatkan solatnya, UwaisUwais sedang melaksanakan sholat.

Semasamenjawab salam kedua tamu agung tersebut sambil bersalaman.

berjabatan, Khalifah Umar segera membalikkan tangan Uwais, untuk

membuktikan kebenaran tanda putih yang berada ditelapak tangan Uwais,

Memang benar!sebagaimana pernah disabdakan oleh baginda Nabi SAW.

Dan ditanya Uwais oleh kedua tamu tersebut,Dia penghuni langit.

Mendengar jawapan"Abdullah", jawab Uwais.siapakah nama saudara?

itu, kedua-dua sahabat tertawa dan berkata: "Kami juga Abdullah,

Tapi siapakah namamu yang sebenarnya? "Uwaisyakni hamba Allah.

Dalam perbincangankemudian berkata: "Nama saya Uwais al-Qorni".

Itulahmereka, diketahuilah bahwa ibu Uwais telah meninggal dunia.

sebabnya, ia baru dapat turut bersama rombongan kafilah dagang saat

Akhirnya, Khalifah Umar dan Ali kw memohon agar Uwais berkenanitu.

Uwais enggan dan dia berkata kepada khalifah:mendo'akan untuk mereka.

Mendengar perkataan"Sayalah yang harus meminta do'a kepada kalian".

Uwais, Khalifah berkata: "Kami datang ke sini untuk mohon do'a dan

Karena desakan kedua sahabat ini, Uwais al-Qorniistighfar dari anda ".

akhirnya mengangkat kedua tangannya, berdo'a dan membacakan istighfar.

Setelah itu Khalifah Umar ra berjanji untuk menyumbangkan wang

Segeranegara dari Baitul Mal kepada Uwais, untuk jaminan hidupnya.

saja Uwais menolak dengan halus dengan berkata: "Hamba mohon supaya

Untuk hari-hari selanjutnya,hari ini saja hamba diketahui orang.

biarlah hamba yang fakir ini tidak diketahui orang lagi ".

Setelah kejadian itu, nama Uwais kembali tenggelam tak terdengar

Tapi ada seorang lelaki pernah bertemu dan di tolong olehberitanya.

Uwais, waktu itu kami sedang berada di atas kapal menuju tanah Arab

bersama para pedagang, tanpa disangka-sangka angin topan berhembus

Akibatnya hempasan ombak menghantam kapal kamidengan kencang.

sehingga air laut masuk ke dalam kapal dan menyebabkan kapal semakin

Pada saat itu, kami melihat seorang laki-laki yang mengenakanberat.

selimut berbulu di pojok kapal yang kami tumpangi, lalu kami

Lelaki itu keluar dari kapal dan melakukan solat dimemanggilnya.

"WahaiBetapa terkejutnya kami melihat kejadian itu.atas air.

Laluwaliyullah, "Tolonglah kami!" tetapi lelaki itu tidak menoleh.

kami berseru lagi, "Demi Zat yang telah memberimu kekuatan beribadah,

tolonglah kami! "Lelaki itu menoleh kepada kami dan berkata:" Apa yang

terjadi? "" Tidakkah engkau melihat bahawa kapal dihembus angin dan

"Dekatkanlah diri kalian pada Allah!dihentam ombak? "tanya kami.

"Kami telah melakukannya." "Keluarlah kalian dari kapal"Katanya.

dengan membaca Bismillahirrohmaanirrohiim! "Kami pun keluar dari kapal

Pada saat itu jumlah kamisatu persatu dan berkumpul di dekat itu.

Sungguh ajaib, kami semua tidak tenggelam,lima ratus jiwa lebih.

Lalusedangkan perahu kami berikut isinya tenggelam ke dasar laut.

orang itu berkata pada kami, "Tak apalah harta kalian menjadi korban

"Demi Allah, kami ingin tahu, siapakahasalkan kalian semua selamat ".

Jawabnya dengan singkat."Uwais al-Qorni"."Tanya kami.nama Tuan?

Kemudian kami berkata lagi kepadanya, "Sesungguhnya harta yang ada di

kapal tersebut adalah milik orang-orang fakir di Madinah yang dihantar

Apakaholeh orang Mesir. "" Jika Allah mengembalikan harta kalian.

kamu akan membahagi-bahagikannya kepada orang-orang fakir di Madinah? "

Orang itu pun melaksanakan sholat dua rakaattanyanya. "Ya," jawab kami.

Setelah Uwais al-Qorni mengucap salam,di atas air, lalu berdo'a.

tiba-tiba kapal itu muncul ke permukaan air, lalu kami menumpanginya

Setibanya di Madinah, kami membagi-bagikandan meneruskan perjalanan.

seluruh harta kepada orang-orang fakir di Madinah, tidak satupun yang

tertinggal.

Beberapa waktu kemudian, tersiar kabar kalau Uwais al-Qorni telah

Anehnya, pada saat dia akan dimandikanpulang ke rahmatullah.

Dantiba-tiba sudah banyak orang yang berebutan untuk memandikannya.

ketika dibawa ke tempat pembaringan untuk dikafani, di sana sudah ada

Demikian pula ketikaorang-orang yang menunggu untuk mengkafaninya.

Di sana ternyata sudah adaorang pergi hendak menggali kuburnya.

Ketika usunganorang-orang yang menggali kuburnya hingga selesai.

dibawa menuju ke perkuburan, luar biasa banyaknya orang yang berebutan

Dan Syeikh Abdullah bin Salamah menjelaskan,untuk mengusungnya.

"Ketika aku ikut mengurusi jenazahnya hingga aku pulang dari

mengantarkan jenazahnya, lalu aku bermaksud untuk kembali ke tempat

pengebumiannya guna memberi tanda pada kuburannya, akan tetapi sudah

(Syeikh Abdullah bin Salamah adalahtak terlihat ada bekas kuburannya.

orang yang pernah ikut berperang bersama Uwais al-Qorni pada masa

kerajaan Sayyidina Umar ra)

Meninggalnya Uwais al-Qorni telah menggemparkan masyarakat kota Yaman.

Sedemikian banyaknyaBanyak terjadi hal-hal yang amat menghairankan.

orang yang tak dikenali datang untuk mengurus jenazah dan

pemakamannya, padahal Uwais adalah seorang fakir yang tak dihiraukan

Sejak ia dimandikan sampai ketika jenazahnya hendak diturunkanorang.

ke dalam kubur, di situ selalu ada orang-orang yang telah siap

Penduduk kota Yaman tercengang.melaksanakannya terlebih dahulu.

Mereka saling bertanya-tanya: "Siapakah sebenarnya engkau wahai Uwais

Bukankah Uwais yang kita kenal, hanyalah seorang fakir yangal-Qorni?

tak memiliki apa-apa, yang kerjanya hanyalah sebagai penggembala domba

Tapi, ketika hari wafatmu, engkau telah menggemparkandan unta?

penduduk Yaman dengan hadirnya manusia-manusia asing yang tidak pernah

AgaknyaMereka datang dalam jumlah yang sedemikian banyaknya.kami kenal.

mereka adalah para malaikat yang di turunkan ke bumi, hanya untuk

Baru ketika itulah penduduk Yamanmengurus jenazah dan pemakamannya.

mengetahuinya siapa "Uwais al-Qorni" ternyata ia tak terkenal di bumi

tapi terkenal di langit.

sources:http://fisan.wordpress.com/2007/03/18/uwais-alqarni-terkenal-di-langit-tak-terkenal-di-bumi/


No comments: